FKUB, Forkompimda dan Tokoh Masyarakat Banyumas: Hindari Politik Identitas Jelang Pemilu

- Jumat, 11 November 2022 | 19:29 WIB
TANDA TANGAN: Tokoh agama menandatangani naskah deklarasi pada Sambung Rasa 100 Tokoh Lintas Agama di d’Garden Resto Hall Purwokerto, Kamis, 10 November 2022. (SMBanyumas/istimewa)
TANDA TANGAN: Tokoh agama menandatangani naskah deklarasi pada Sambung Rasa 100 Tokoh Lintas Agama di d’Garden Resto Hall Purwokerto, Kamis, 10 November 2022. (SMBanyumas/istimewa)

Berikut ini poin kesepakatan yang terangkum dalam pernyataan tokoh agama dan komponen masyarakat Banyumas tersebut.

Pertama, menjadikan pemilu sebagai media pendidikan politik bagi masyarakat untuk membangun moral bangsa yang luhur, dengan mengedepankan nilai kejujuran dan keteladanan, sehingga Pemilu 2024 berjalan jujur, adil, demokratis, berkeadaban, dan bermartabat.

Kedua, mengajak seluruh komponen bangsa untuk menghindari politik identitas, yang seringkali menghalalkan cara-cara yang tidak etis. Yakni, politisasi SARA, yang imbasnya mengakibatkan polarisasi masyarakat dan bahkan konflik kekerasan yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa.

Baca Juga: Ke Gereja Katedral Purwokerto, Ketua FKUB dan Uskup Purwokerto Berdialog dengan Bahasa Arab

Ketiga, mendorong seluruh komponen bangsa untuk bersikap kritis dan bijaksana, serta tidak mudah terpengaruh hasutan, berita hoaks dan ujaran kebencian atau berbagai upaya lain yang menciptakan perpecahan dan pembelahan sosial yang berdampak buruk pada kehidupan berbangsa dan bernegara.

Keempat, mendorong kepada peserta Pemilu, penyelenggara Pemilu dan seluruh komponen bangsa, agar mempersembangkan kader-kader terbaik bangsa dalam konstestasi, menjadikan Pemilu sebagai sarana membangun kesadaran politik bersih jauh dari korupsi dan oligarki, sehingga terwujud negara yang demokratis, aman, damai, adil dan sejahtera.***

Halaman:

Editor: Nugroho Pandhu Sukmono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Rumah Warga Karangkemojing Ludes Terbakar

Selasa, 30 Mei 2023 | 15:03 WIB
X