PURBALINGGA, suaramerdeka-banyumas.com - Pusat Mitigasi Bencana LPPM Unsoed Purwokerto melakukan mitigasi bencana tanah bergerak dan longsor di Kecamatan Karangreja, Purbalingga.
Sejumlah rekomendasi diberikan ke Pemkab Purbalingga untuk mencegah terjadinya bencana susulan dan korban jiwa.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, Muhammad Umar Faozi, Senin 7 November 2022 menjelaskan, hasil mitigasi di Desa Siwarak dan Tlahab Lor, untuk jangka pendek perlu penutupan rekahan di tanah.
Baca Juga: Pesona Kerinduan MLTR yang Tak Pernah Usai
"Rekahan yang ada harus segera ditutup untuk mencegah masuknya air, sehingga tanah tidak mendapatkan tekanan dari air tersebut yang dapat mengakibatkan tanah bergerak," katanya.
Sementara itu, sejumlah rumah yang terancam longsor atau terdampak pergeseran tanah, para penghuninya dievakuasi sementara sembari menunggu berhentinya pergerakan tanah.
Bila pergerakan tanah masih berlangsung, maka mereka harus direlokasi.
"Pembersihan material longsoran juga harus dilakukan agar tidak terbawa aliran air saat debit meningkat," katanya.
Baca Juga: Produk Unggulan UMKM Kecamatan Kutasari Dipamerkan
Adapun mitigasi jangka panjang berupa penanaman pohon berakar untuk menahan tanah. Sebab di lokasi tanah bergerak itu berupa perkebunan nanas yang berakar pendek.
Artikel Terkait
Tebing Longsor Terjang 2 Rumah di Banjarnegara, 1 Warga Meninggal Dunia
Pernah Longsor Dua Tahun Lalu, BPBD Banjarnegara Sudah Sarankan Warga untuk Pindah
Jihad Kekinian, Santri Kembangkan Digitalisasi Detektor Longsor Elwasi
Tergerus Luapan Saluran Irigasi, Jalan Provinsi di Linggasari Kembaran Longsor
76 Warga 2 Desa Mengungsi Akibat Longsor
Longsor dan Tanah Bergerak di Purbalingga, 153 KK Mengungsi
Akses Terputus Akibat Longsor, 1000 Warga Desa Suwidak Terisolasi
Lokasi Longsor Bantar-Suwidak Dipasang EWS
Longsor di Karangkemojing, Satu Rumah Roboh, Jalan Desa Tertutup
Longsor di Krajan, Satu Rumah Rusak, Dua Keluarga Mengungsi