BANYUMAS, suaramerdeka-banyumas.com - Lebaran Haji atau Idul Adha warga muslim pengikut kalender Alip Rebo Wage atau pengikut aboge di Banyumas jatuh pada Rabu Pon (21/7/2021).
Namun karena masih dalam situasi pandemi, mereka kebanyakan melaksanakan ibadah salat Idul Adha di rumah masing-masing sesuai anjuran pemerintah.
Berbeda dengan cara pemerintah menentukan awal bulan, meraka turun temurun menggunakan hisab atau perhitungan Jawa baku menentukan waktu ibadah.
Sesepuh Pengikut Aboge di Dusun Gandusari, Desa Cibangkong, Kecamatan Pekuncen, Santibi mengatakan pengikut Aboge mempunyai rumus baku untuk menentukan awal 12 bulan.
Mereka menggunakan tujuh hari Senin, Selasa, Rabu, Kami, Jumat, Sabtu, Ahad dan lima pasaran dari Kliwon, Manis/Legi, Pahing, Pon, Wage.
Mereka menggunakan rumus siklus windu atau delapan tahunan.
“Untuk tahun 2021 ini masuk dalam tahun Jim Akhir yang awal tahunnya jatuh pada hari Jumat Wage.
Nah Jumat Wage ini menjadi rumus awal menentukan awal bulan termasuk Aji (Dzulhijjah) dengan Jipatji (Aji Papat Siji).
Maka untuk awal bulan Haji ini berarti jatuh pada hari keempat dan pasaran pertama dari Jumat Wage yaitu Senin Wage.
Jadi tanggal 10-nya jatuh pada hari pasaran Rabu Pon (21 Juli 2021) ini," katanya.
Meski berbeda perhitungan, namun tata cara lebaran pengikut Aboge atau beribadah pengikut Aboge sama dengan Islam pada umumnya.
“Usai Salat Idul Adha biasanya kita berziarah kubur terlebih dulu dan akhirnya melaksanakan selamatan dengan makan bersama.
Setelah itu kita bersalam-salaman. Kalau ada hewan kurban ya kita potong bersama dan dibagikan,” jelasnya.
Di Banyumas sendiri komunitas pengikut Aboge yang masih bertahan berada di wilayah Kecamatan Pekuncen, Ajibarang, Wangon, Rawalo dan Jatilawang.