PURBALINGGA, suaramerdeka-banyumas.com - Baru-baru ini muncul berita adanya empat orang dalam satu keluarga di Kelurahan Penambongan, Kabupaten Purbalingga meninggal saat menjalani isolasi mandiri (Isoman).
Bahkan dalam narasi tersebut, keempatnya harus melakukan isoman karena tidak mendapat kamar di rumah sakit.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga drg Hanung Wikantono menegaskan bahwa berita yang beredar tersebut tidak benar.
Pihaknya telah melakukan penelusuran ke rumah empat warga tersebut.
"Memang keempatnya merupakan satu keluarga, tapi tidak tinggal satu rumah. Mereka meninggal karena sakit. Mereka tidak menjalani isolasi mandiri, namun sudah dirawat di rumah sakit. Jadi bukan karena tidak mendapat kamar di rumah sakit,” kata Hanung.
Baca Juga: Wajib Isolasi Mandiri Setelah Kontak Pasien Positif Covid-19
Hanung menjelaskan, salah satu pasien bernama Admini (39) warga RT 1 RW 3 Kelurahan Penambongan.
Dia dirawat di Rumah Sakit (RS) Siaga Medika pada 2 Juli 2021 dan meninggal 3 Juli 2021 pukul 01.30 WIB.
"Jenazah dipulangkan tanpa protokol Covid (tanpa keterangan Covid). Almarhum sebelumnya tidak menjalani isolasi mandiri," katanya.
Kemudian, warga bernama Siswomuarto alias Kiman (75), warga Kelurahan Penambongan RT 2 RW 1.
Yang bersangkutan sakit diabetes melitus sejak 4 tahun dan rutin suntik insulin dan rutin kontrol di RS Siaga Medika.
Baca Juga: Dukung Atasi Covid-19, KlikDokter Luncurkan Layanan Isoman di Griya Anabatic Tangerang
"Dia meninggal pada 3 Juli 2021 jam 23.00 WIB di rumah dan tidak sedang isolasi mandiri. Dia tidak pernah dicek Covid," kata Hanung.
Selanjutnya, Kartini (65) tahun, warga Penambongan RT 2 RW 1. Dia meninggal pada 12 Juli 2021 jam 16.00 WIB di rumahnya karena sakit hipertensi dan tidak sedang menjalani isolasi mandiri.
