Mengenal Lebih Jauh Modus Penipuan Baru Soceng alias Social Engineering

- Selasa, 23 Agustus 2022 | 13:10 WIB
KAMPANYE POLRES Cilacap mengenai kewaspadaan penipuan dengan media sosial. (SM Banyumas/dok)
KAMPANYE POLRES Cilacap mengenai kewaspadaan penipuan dengan media sosial. (SM Banyumas/dok)

CILACAP, suaramerdeka-banyumas.com- Seiring perkembangan teknologi informasi, modus penipuan juga semakin Canggih. Terbaru, ada modus penipuan yang kerap disebut modus social engineering (soceng), apa itu?

Pernahkah menerima pesan WA, panggilan telepon, atau SMS dari orang yang tidak dikenal dan mengaku dari bank, operator telepon, e-commerce, atau pihak lain yang memberitahukan perubahan tarif bank, menawarkan menjadi nasabah prioritas, atau penawaran lainnya? Bisa jadi itu modus penipuan soceng.

Pada intinya, modus soceng merupakan upaya yang dilakukan penipu untuk mengelabui korban, sehingga korban memberikan data-data pribadi yang penting, seperti nomor atm, nomor rekening, nomor OTP, password, dan sebagainya.

Baca Juga: Awas! Begini Modus Penipuan Lewat Link Pesan WA yang Bisa Kuras Saldo Anda

Data-data pribadi itulah yang nantinya akan digunakan penipu untuk kepentingannya, salah satunya menguras saldo tabungan korban.

Dirangkum dari data Polres Cilacap, modus soceng yang paling sering ditemui yaitu :

1. Info perubahan tarif bank. Pada modus ini, penipu berpura-pura menjadi pegawai bank, dan menyampaikan perubahan tarif bank pada korban. Penipu lalu meminta korban mengisi formulir yang meminta data pribadi seperti pin, password, maupun OTP.

2. Tawaran Menjadi Nasabah Prioritas. Penipu menawarkan korban untuk upgrade menjadi nasabah nasabah prioritas, dengan segudang rayuan promosi. Kemudian, penipu akan meminta data pribadi berupa nomor kartu ATM, PIN, OTP, nomor CVV/CVC, password.

Baca Juga: BNN Musnahkan 8.000 Batang Ganja di Mandailing Natal

3. Akun Layanan Konsumen Palsu. Akun ini berupa akun medsos yang berpura-pura menjadi akun resmi bank. Biasanya akun ini muncul saat nasabah mengeluhkan layanan perbankan.

Penipu akan pura-pura memberikan solusi dengan mengarahkan nasabah pada website bank palsu, atau meminta data pribadi nasabah.

4. Tawaran Menjadi Agen Laku Pandai. Penipu menawarkan korban menjadi agen laku pandai tanpa syarat yang rumit. Penipu meminta korban mentransfer sejumlah uang alasannya untuk mendapatkan mesin EDC.

Baca Juga: Atasi Wilayah Krisis Air, Karangkemojing Buat Sumur Bor

Demikian beberapa modus soceng yang perlu diwaspadai. Ingatlah untuk selalu menjaga kerahasiaan data pribadi, demi keamanan. ***

Halaman:

Editor: Susanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X