Agar Wisatawan dari Luar Kota Bisa Menikmati Embun Es di Dieng, Begini Tipsnya

BANJARNEGARA, suaramerdeka-banyumas.com - Fenomena alam berupa embun es atau embun upas di kawasan wisata dataran tinggi Dieng sering muncul tak terduga.

Namun bukan berarti fenomena unik itu tidak bisa diprediksi lebih awal.

Bagi wisatawan, embun es ini merupakan pemandangan yang unik. Bukan hanya bisa menikmati pengalaman merasakan hawa dingin ekstrem, tapi juga dapat menyaksikan pemandangan hamparan rumput memutih bak permadani di sekitaran komplek candi Dieng.

Baca Juga: Embun Beku Muncul di Dieng, Suhu Sempat Minus 1,93 Derajat Celsius

Sayangnya, fenomena unik ini hanya berlangsung hanya beberapa jam saja. Tak urung, pemandangan ini hanya bisa dinikmati oleh wisatawan yang menginap di kawasan Dieng.

Aryadi Darwanto menuturkan, tanda-tanda kemunculan embun upas bisa dikenali sejak malam hari.

Biasanya, cuaca cerah hingga tampak bintang-bintang di langit. Selain itu, angin juga berhembus tidak terlalu kencang.

Baca Juga: Penjualan Hewan Kurban di Pasar Hewan Ajibarang Masih Lesu

Suhu biasanya mulai terasa lebih dingin dibandingkan situasi normal, sekitar 8 derajat Celsius pada pukul 20.00.

Suhu akan perlahan turun menjelang malam hingga dinihari. Kemunculan es atau embun yang membeku biasanya terjadi sekita pukul 5.00 pagi.

Embun beku akan bertahan dan perlahan mencair saat matahari terbit.

Baca Juga: Masih Banyak Pemandu Wisata Tak Resmi, HPI Banyumas: Itu yang Meresahkan

Karena kemunculan embun es yang tidak terduga, bagi wisatawan yang tidak sedang berada di Dieng sering merasa kecele.

Karena itu, pada tahun 2020, dia bersama Havid Aditama, Muhammad Razin, dan Dhimas Ferdiyanto membuat aplikasi Cuaca Dieng.