Berkembang Pesat, Muhammadiyah Kini Mempunyai 417 Pondok Pesantren Seluruh Indonesia

- Minggu, 5 Juni 2022 | 14:04 WIB
KETUA Lembaga Pengembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah (LP2M) Pimipinan Pusat Muhammadiyah Dr H Maskuri MEd saat sambutan di acara Wisuda Santri Pondok Pesantren Modern Zam Zam Muhammadiyah Cilongok Sabtu 5 Juni 2022. (SM Banyumas/Dok)
KETUA Lembaga Pengembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah (LP2M) Pimipinan Pusat Muhammadiyah Dr H Maskuri MEd saat sambutan di acara Wisuda Santri Pondok Pesantren Modern Zam Zam Muhammadiyah Cilongok Sabtu 5 Juni 2022. (SM Banyumas/Dok)

BANYUMAS, suaramerdeka-banyumas.com-Perkembangan pendidikan di Perserikatan Muhamadiyah selama lima tahun terakhir ini terbilang cukup pesat. Terbukti kini jumlah pondok pesantren Muhammadiyah di seluruh Indonesia sudah mencapai 417 pondok pesantren. 

Hal ini disampaikan Ketua Lembaga Pengembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah (LP2M) Pimipinan Pusat Muhammadiyah Dr H Maskuri MEd saat sambutan di acara Wisuda Santri Pondok Pesantren Modern Zam Zam Muhammadiyah Cilongok Sabtu 4 Juni 2022. 

"Pekembangan pontren muhammadiyah sekarng ini cukup membanggakan. Sewaktu saya di Pendidikan Dasar dan Menengah, dari tahun 2005 sampi dengan 2010 datanya stagnan ada 67 pontren.

Baca Juga: Santri Zam Zam Diharapkan Jadi Pemimpin Perubahan Masa Depan

Kemudian 5 tahun kemudian jelang Muktamar Muhammadiyah di Makasar sudah ada 127. Dan kemudian 2016-2022 ini, Alhamdulillah 417 pontren di seluruh Indonesia," jelasnya. 

Ia juga menyebut Ponpes Modern Zam Zam Muhammadiyah Cilongok menjadi salah satu pontren yang bisa jadi inspirasi bagi yang lain. Karena di usianya yang baru 14 tahun, jumlah santrinya sudah cukup banyak hingga 1800 santri. 

"Saya berkunjung ke Pontren Darul Arkom Makasar itu yang termasuk pontren lama santrinya hanya sekitar 600. Tetapi ada salah satu alumninya yang menjadi tokoh internasional yaitu ustadz Imam Samsi Ali.

Baca Juga: Jemaah Haji Indonesia Diminta Disiplin Prokes

Ia  menjadi tokoh Islam di Amerika Serikat di mana waktu kejadian 11 September 2001 (Pengeboman Gedung WTC AS, red), ia menjadi juru bicara Islam yang menjernihkan bahwa Islam bukanlah teroris seperti yang dituduhkan. Ia juga kini mendidikan pondok pesantren di Amerika Serikat," jelasnya.

Untuk itulah ia mengapresiasi langkah maju dan kerja keras dari pengasuh, pembina, pengelola, dewan asatidz dari Zam Zam hingga Pengurus Muhammadiyah Cilongok yang telah mendorong Zam Zam menjadi pontren yang besar. Apalagi dari lulusan ke delapan ini juga banyak yang sudah mulai menjadi penghafal Al Quran. 

"Kalau kurikulum LP2 kami itu standar tahfidznya itu baru lima juz saja. Jadi santri Zam Zam ini sudah melampaui hal itu. Ini tentu tak lepas dari kerja sungguh-sungguh para pengasuh hingga ustadz yang mengawasi membimbing 24 jam minus istirahat," katanya.

Baca Juga: Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Jakarta Diberangkatkan

Seperti diketahui, selain lulus SMA, dari 215 santri Pontren Zam Zam ini, 163 santri hafal Quran 3-5 juz, 30 santri hafal 6-10 juz, 16 santri hafal 11-20 juz, 2 santri hafal 21-29 juz dan 4 santri hafal 30 juz.

Ia mengucapkan selamat kepada para santri dan wali santri yang telah menjadi ilmu pengetahuan dan ilmu agama sebagai investasi dunia akhirat. Santri diharapkan mampu percaya diri menghadapi perkembangan zaman. 

Halaman:

Editor: Susanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pengikut Aboge Mulai Puasa Ramadan Jumat Wage

Rabu, 22 Maret 2023 | 16:29 WIB
X