BANYUMAS, suaramerdeka-banyumas.com-Pemkab Banyumas melalui Dinas Perikanan dan Peternakan (Dinkanak) Banyumas mengambil langkah penutupan sementara operasional Pasar Hewan Sokaraja dan Pasar Hewan Ajibarang untuk mencegah penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak.
Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) Dinas
Perikanan dan Peternakan (Dinkanak) Banyumas, Jan Aririjadi mengatakan langkah itu dilaksanakan untuk mengefektifkan pencegahan PMK di lokasi pasar hewan.
Apalagi saat ini sudah banyak suspek PMK ditemukan di wilayah Banyumas.
Baca Juga: Dorong Suplai Listrik Nasional, GeoDipa Mulai Uji Sumur Produksi di Dieng dan Patuha
"Hari ini (kemarin, red) kita sosialisasikan rencana penutupan Pasar Hewan Sokaraja dan Pasar Hewan Ajibarang kepada para pedagang hewan ternak," katanya usai sosialisasi di Pasar Hewan Ajibarang bersama jajarannya.
Dinyatakan kesempatan operasional Pasar Hewan Ajibarang di Hari Rabu dan Pasaran Pon menjadi kesempatan Dinkanak untuk memberikan surat pemberitahuan perihal penutup pasar hewan tersebut.
Ia mengimbau dan meminta pedagang dan peternak maklum dengan langkah kebijakan tersebut.
Baca Juga: Pledoi Dibacakan Sendiri, Bupati Banjarnegara Nonaktif Sebut Tuntutan Jaksa KPK Tak Sesuai Fakta
"Semua ini dilaksanakan untuk mencegah penularan PMK. Petugas juga terus turun ke lapangan dan kandang ternak warga untuk memantau dan melakukan pencegahan bersama peternak," katanya.
Pencegahan PMK ini antara lain mengkarantina sapi sehat agar tak tercampur dengan sapi yang sudah suspek PMK.
Selain itu ada juga penyemprotan disinfektan dan juga bagi yang sakit dengan pengobatan suportif.
Baca Juga: Kakek Berusia 72 Tahun Nekat Rampok Minimarket, Aksinya Digagalkan Teriakan Kasir
Ia menyebutkan ciri hewan ternak yang terindikasi terjangkit PMK yaitu ditemukannya luka di bagian kuku, mulut, puting susu ada bercak dan suhu sapi cukup tinggi.
"Jadi imbauannya jangan membeli sapi karena tergiur harganya yang murah saja, tetapi kondisinya tak sehat. Jadi harus pandai pilih-pilih hewan ternak apalagi untuk kurban," katanya.***
Artikel Terkait
Kasus Ternak Terpapar PMK di Banjarnegara Meluas hingga Lima Kecamatan
Atasi Penyebaran PMK, Pemerintah Akan Lakukan Lockdown
Cegah Penyebaran PMK, Kementan Kirim Logistik Kesehatan
Soal Kuota, Protokol dan Syarat Vaksin Lengkap Jemaah Haji dari Saudi, Menko PMK: Wong Kita Tamu Kok
PMK Menyebar 15 Provinsi, 3,9Juta Ternak Terdampak, Tingkat Kematian 0,36 Prosen
Fatwa Hewan Kurban Terpapar PMK Boleh Untuk Kurban atau Tidak, Besok Jumat Diputuskan MUI
Kendalikan PMK di Indonesia, Pusvetma Produksi Vaksin
Peternak Diimbau Melakukan Pencegahan Penyebaran PMK