Baca Juga: KPM Terima Bansos Program Sembako secara Tunai Dinilai Lebih Efektif
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tiga hari ke depan.
Mengingat, kondisi tersebut berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.
Sementara itu, mengacu pengamatan BMKG, hujan yang turun pada Selasa (15/3) tergolong merata dengan intensitas lebat hingga ekstrim terjadi di wilayah Barlingmascakep.
Baca Juga: Pasca Banjir Sumpiuh dan Kemranjen, PT KAI Daop V Purwokerto Antisipasi Daerah Rawan Bencana
Menurut dia, kriteria hujan lebat adalah antara 50 -100 milimeter/hari. Hujan sangat lebat antara 100-150 milimeter/ hari, sedang hujan ektrem lebih besar dari 150 milimeter/ hari.
Ia menyontohkan curah hujan di kompleks Stasiun Meteorologi Cilacap 109 milimeter/hari, Pos Tunggul Wulung 139 milimeter/hari, Nusawungu 135 milimeter/hari, jeruk Legi 115 milimeter/hari.***
Artikel Terkait
Penyebab Banjir di Tambak Akibat Jebolnya Tanggul Sungai Kecepak dan Sungai Ijo
Banjir Landa Cilacap Timur , Satu Mobil Tercebur ke Kali
Banjir Sumpiuh dan Tambak Sudah Terjadi Sejak Belanda, Pemkab dan BBWSO Sudah Berusaha Menangani
Sekda Banyumas: Relokasi Bisa Jadi Solusi Banjir Sumpiuh dan Tambak
Pasca Banjir Sumpiuh dan Kemranjen, PT KAI Daop V Purwokerto Antisipasi Daerah Rawan Bencana
Banjir Surut, Sebagian Pengungsi Kembali ke Rumah
Banjir Cilacap, Dapur Umum Didirikan, Perahu Ditambah