Sekda Banyumas: Relokasi Bisa Jadi Solusi Banjir Sumpiuh dan Tambak

- Rabu, 16 Maret 2022 | 08:23 WIB
ANAK -anak di Desa Gebangsari Tambak bermain di areal genangan air banjir kemarin. (SM Banyumas/Nugroho Pandhu Sukmono)
ANAK -anak di Desa Gebangsari Tambak bermain di areal genangan air banjir kemarin. (SM Banyumas/Nugroho Pandhu Sukmono)

BANYUMAS, suaramerdeka-banyumas.com-Sekretaris Daerah Kabupaten Banyumas, Wahyu Budi Saptono menyatakan relokasi rumah warga di lokasi rawan banjir seperti di Tambak dan Sumpiuh bisa jadi solusi

Namun demikian memang diakui jika cukup sulit bagi warga jika harus Meninggalkan desa kampung halaman mereka. 

Hal itu disampaikanya menanggapi unggahan video dan pernyataan Bupati Banyumas Achmad Husein di akun instagramnya terkait dengan kondisi banjir Sumpiuh dan Tambak yang telah terjadi sejak jaman Belanda. 

Baca Juga: Banjir Sumpiuh dan Tambak Sudah Terjadi Sejak Belanda, Pemkab dan BBWSO Sudah Berusaha Menangani

"Memang sulit untuk Meninggalkan desa kampung halaman. Pemerintah daerah sudah berbuat banyak.namun air juga ciptaan tuhan..mau di kasih sedikit/banyak manusia hanya bisa menerima," katanya.

Dijelaskan Wahyu Budi, jikapun pemerintah membangun tanggul setinggi apapun, kemungkinan besar tidak akan mampu menampung air yang cukup banyak.

"Mau di bikin tanggul setinggi apapun jika volume air banyak, ya pasti tetap banjir. Jika merelokasi rumah warga yang terdampak banjir diganti ketempat yang lebih tinggi.mungkin jadi solusi. Yang terbaik dari pada banjir ngrasani pemerintah dan Tuhan," imbuhnya. 

Baca Juga: Mulianya Baznas Banjarnegara, Usai Latih Keterampilan Peserta Dimodali Alat Kerja

Sebelumnya Bupati Banyumas Achmad Husein menyatakan Pemkab Banyumas dan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak telah banyak melakukan upaya untuk mengatasi banjir yang serig terjadi di Sumpiuh dan Tambak.

Dijelaskan lagi, sudah banyak yang dilakukan baik dengan mengurangi debit air di hulu dengan membuat embung embung, cekdam, cross drain , memperkuat tebing tebing saluran , menaikkan tebing sungai dengan parapet beton termasuk normalisasi sungai ,sudah banyak perubahan menjadi lebih baik.

"Seandainya curah hujan seperti kemarin terjadi di tahun 2008 sd 2017 , wah tidak terbayang bagaimana akibatnya.

Baca Juga: Jokowi Camping di Lokasi IKN, Warganet : Kurang Kopi sama Rokok Pakdeee...

Karena wilayah yg terbiasa banjir elevasinya lebih rendah dari permukaan laut," jelasnya.

Dilanjutkan, jika hujan lebat ya jadi seperti danau apalagi kalau laut pas pasang , air dari hulu / atas masuk dan air dari laut masuk ini yang berabe.

Halaman:

Editor: Susanto

Sumber: instagram Achmad Husein

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Intensitas Hujan Tinggi, Gumelar Waspada Longsor

Senin, 27 Maret 2023 | 21:30 WIB

Stok Darah PMI Banyumas di Bulan Puasa Aman

Sabtu, 25 Maret 2023 | 17:19 WIB

Diduga Sopir Mengantuk, Tronton Gandum Terguling

Jumat, 24 Maret 2023 | 17:18 WIB

Ada Bazar Ramadan, Pedagang Kuliner Tak Libur

Kamis, 23 Maret 2023 | 19:05 WIB
X