CILACAP, suaramerdeka-banyumas.com- Hujan lebat dan intensitas lama memicu terjadinya bencana banjir di sejumlah wilayah Cilacap bagian timur, Selasa 15 Maret 2022.
Mengacu data BPBD Cilacap, banjir melanda sejumlah desa di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Kroya, Nusawungu dan Kecamatan Sampang.
Di wilayah Kecamatan Kroya, hujan lebat selama berjam-jam pada Senin malam 14 Maret 2022 dan memicu sejumlah aliran sungai, termasuk Sungai Wates yang meluap ke area badan jalan raya Buntu-Kroya.
Baca Juga: Jokowi Camping di Lokasi IKN, Warganet : Kurang Kopi sama Rokok Pakdeee...
Kemudian Selasa paginya, sejumlah desa di wilayah Distrik Kroya mulai terdampak banjir. Kepala Pelaksana BPBD Cilacap, Wijonardi yang turun langsung ke lokasi mengatakan, wilayah terdampak banjir di Kecamatan Kroya, antara lain meliputi Desa Gentasari, Desa Sikampuh, Desa Mujur Lor.
Selanjutnya, banjir di Kecamatan Sampang meliputi Desa Karangjati, dan Desa Sampang. Adapun wilayah terdampak banjir di Kecamatan Nusawungu, yakni meliputi Desa Klumprit, Desa Karangsembung, Desa Nusawungu, Desa Kedungbenda, Desa Banjareja, Desa Danasri Lor.
Ia mengatakan, genangan banjir bervariasi antara 30 hingga 60 sentimeter.
Baca Juga: Pemerintah Dorong Percepatan Vaksinasi
"Banjir dipicu curah hujan tinggi dengan intensitas lama, sehingga memicu luapan sungai," katanya.
Hingga saat ini, BPBD Cilacap bersama pihak terkait masih terus mengupdate data wilayah hingga hunian terdampak.
Pihaknya juga membantu mengevakuasi warga terdampak yang memerlukan pengungsian.
Baca Juga: Tato Bendera di Punggung Wulan Guritno Miliki Makna Mendalam
Pihaknya menyontohkan dampak banjir di Desa Danasri Lor, Kecamatan Nusawungu berdampak pada 66 KK dengan jumlah 264 jiwa.
Kemudian jumlah pengungsinya 5 KK dengan jumlah 20 jiwa.
"Mereka mengungsi ke rumah saudara," kata dia.
Baca Juga: Basarnas Bentuk Unit SAR Banyumas Untuk Percepat Penanganan Kedaruratan
Dia mengharapkan genangan air dampak banjir bisa cepat surut.
Namun demikian, pihaknya tetap siaga di lokasi untuk menyiapkan tempat evakuasi, apabila surutnya genangan air lambat.
Kesiapsiagaan juga tertuju pada koordinasi mengenai kebutuhan logistik hingga obat-obatan bersama pihak terkait.
Baca Juga: Banjir di Gebangsari Tambak, 1000 Jiwa Mengungsi, Mayoritas Ibu dan Anak
Di sisi lain, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Forkopimcam, hingga Pemerintah Desa Nusawungu dan Klumprit guna penanganan sungai-sungai meluap tersebut.
Sementara itu, banjir yang terjadi di Jalan Raya Buntu-Kroya, juga menyebabkan satu mobil SUV Pajero, tercebur di kali dekat perbatasan Kabupaten Banyumas dengan Kabupaten Cilacap.
Mobil yang dikemudikan warga Jatilawang Banyumas itu diduga melaju cukup kencang saat melintasi genangan banjir.
Baca Juga: Kejari Tangani Dugaan Penyimpangan Dana PNPM Mandiri Perdesaan di Kedungbanteng
Kondisi itu menyebabkan mobil tergelincir masuk sungai. Beruntung, pengemudi mobil pajero selamat, setelah berhasil keluar dari kabin mobil yang terendam.
"Kejadian itu benar ada, namun Polres Cilacap hanya membantu mengevakuasi bangkai mobil dari kali, karena lokasi kejadian masuk wilayah Banyumas,"ujar Kanit Penegakan Hukum Satlantas Polres Cilacap Ipda Adim.***
Artikel Terkait
Hujan Deras Picu Banjir, Jalur Selatan Banyumas Mulai dari Buntu hingga Tambak Tersendat
Banjir di Gebangsari Tambak, 1000 Jiwa Mengungsi, Mayoritas Ibu dan Anak
Penyebab Banjir di Tambak Akibat Jebolnya Tanggul Sungai Kecepak dan Sungai Ijo