BANYUMAS, suaramerdeka-banyumas.com-Banjir di wilayah Desa Gebangsari, Kecamatan Tambak sejak Selasa 15 Maret 2022 dini hari membuat 1100 kepala keluarga terdampak dan 1000 orang mengungsi.
Kepala Desa Gebangsari, Eko Adi Purwanto mengatakan air mulai naik sekitar pukul 01.00 dini hari saat hujan deras turun. Dari 1400 kepala keluarga, 1100 kepala keluarga terdampak banjir ini.
"Jadi 80 Prosen terdampak, dari 23 RT yang ada sebanyak 20 RT terdampak. Sementara ketinggian air dari Kadus I RW 5 dan 6 di dalam rumah satu meter, kalau yang paling dalam bisa 1,5 meter. Di Kadus II sekitar 60 centimeter di dalam rumah, di jalan 1 meter," jelasnya.
Baca Juga: Kejari Tangani Dugaan Penyimpangan Dana PNPM Mandiri Perdesaan di Kedungbanteng
Untuk 1000 pengungsi adalah para ibu dan anak-anak. Sementara para laki-laki di dalam rumah untuk menjaga harta benda.
"Mereka mengungsi di Balai Desa dan di rumah-rumah warga yang belum terendam terutama rumah baru dan bertingkat," jelasnya.
Hingga Selasa siang, jumlah pengungsi di Balai Desa Gebangsari, ada 300 orang atau 100 kepala keluarga yang mengungsi.
Baca Juga: Hujan Deras Picu Banjir, Jalur Selatan Banyumas Mulai dari Buntu hingga Tambak Tersendat
Sebelumnya pada pagi hari, karena Balai Desa penuh maka pengungsi dialihkan ke Kantor Kecamatan Tampak.
Artikel Terkait
Warganet Sebut Giring dan Banjir, Komentari Unggahan Instagram Anies Baswedan Terbaru
Soal Banjir Jakarta, Ini yang Dikatakan Anies Baswedan Selengkapnya...
Banjir di Kabupaten Empat Lawan Sumsel, Sebanyak 1.093 Rumah Terendam
Lama Tak Produksi, Pengrajin Penjor di Banjarnegara Banjir Order jelang Hari Jadi Banjarnegara
295 Rumah Warga Sawahan Klaten Terendam Banjir
Hujan Deras Picu Banjir, Jalur Selatan Banyumas Mulai dari Buntu hingga Tambak Tersendat