BPJS Kesehatan Jadi Syarat Haji, Kemenag : Di Banyumas Tak Pengaruhi Pendaftar

PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com-Kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, saat ini menjadi persyaratan

 yang harus dipenuhi oleh masyarakat yang akan mendaftar ibadah haji maupun umrah.

Menurut Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyumas, Purwanto Hendro Puspito, kemarin, adanya persyaratan keharusan menjadi peserta BPJS Kesehatan ketika akan mendaftar haji atau umrah ini sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) No 1 Tahun 2022 tentang optimalisasi pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Dalam Inpres tersebut, kata dia, Menteri Agama diminta untuk mengambil langkah-langkah agar pelaku usaha danpekerja pada penyelenggara perjalanan umrah dan penyelenggara ibadah haji khusus menjadi peserta aktif dalam program Jaminan Kesehatan Nasional.

Baca Juga: Kapan PTM Dilaksanakan 100 % ? Ini Jawaban Cabdin Pendidikan

Kemudian mensyaratkan calon jamaah umrah dan jamaah haji khusus merupakan peserta aktif dalam program Jaminan Kesehatan Nasional.

Kendati kepesertaan BPJS Kesehatan menjadi persyaratan yang harus dipenuhi dalam pendaftaran ibadah umrah dan haji, namun Hendro menyebut, di Kabupaten Banyumas hal tersebut tidak terlalu begitu berpengaruh terhadap masyarakat yang mendaftar haji atau umrah.

Menurutnya, saat ini sebagian besar masyarakat Kabupaten Banyumas sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan.  

''Rata-rata sudah menjadi anggota BPJS Kesehatan,'' ungkapnya.

Baca Juga: Mobil Satlantas Polres Purbalingga Terlibat Kecelakaan

Dia menegaskan, adanya aturan tersebut sampai sejauh ini tidak memengaruhi jumlah pendaftar ibadah haji maupun umrah.

 ''Tidak berpengaruh.  Di Kabupaten Banyumas, 87 persen warganya sudah ikut BPJS (Kesehatan),'' tandasnya.***