BANJARNEGARA, suaramerdeka-banyumas.com- Jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Banjarnegara gelombang ketiga terus meningkat. Sejak awal tahun 2022, total ditemukan 49 kasus dan 38 kasus di antaranya merupakan tenaga kesehatan.
“Jumlah kasusnya terus naik. Dan ciri khasnya omicron kasusnya cepat sekali naik, bahkan naiknya bisa 4 kali lipat dibandingkan varian delta, tapi hospitalisasinya lebih kecil dibandingkan delta,” kata Kepala Dinas Kesehatan Banjarnegara Latifa Hesti Purwaningtyas, Selasa 8 Februari 2022.
Dikatakan, sejak Januari hingga Februari sudah ditemukan 49 kasus omicron. Dari jumlah tersebut 38 kasus di antaranya tenaga kesehatan. Sebagian besar menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
“Sebagian kecil di rawat di rumah sakit, dan yang di isolasi terpusat di BLK Klampok dari kapasitas 60 bed saat ini ada 3 pasien yang isolasi, yakni satu orang bidan, ibu hamil beserta suaminya,” jelasnya.
Menurutnya, upaya untuk mengantisipasi penyebaran omicron terus dilakukan, salah satunya melalui percepatan vaksinasi.
Hingga Senin (7/2), capaian vaksinasi umum dosis pertama sudah 84,52%, dosis kedua 53,51%, dan sosis ketiga baru 1,26%.
Sedangkan kelompok lansia, dosis pertama 75,12%, dosis kedua 48.91%, dan dosis ketiga baru 0,91%. Cakupan vaksinasi anak sekolah saat ini sudah 77,71% dan dosis kedua baru 0,62%.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk mendatangi sentra vaksinasi terdekat, apalagi yang sudah mendapatkan dosis pertama.
Semua puskesmas melayani vaksinasi sesuai jadwal masing-masing. Sedangkan di kantor Dinkes melayani vaksinasi dosis pertama,dosis kedua dan booster setiap hari Jumat.
Terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka, pihaknya juga terus melakukan random tes melalui puskesmas.
Jika ditemui hasil positif, akan menjadi masukan kepada sekolah agar pembelajaran dilaksanakan secara hybrid, yakni luar jaringan 50% dan dalam jaringan 50%.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Banjarnegara Agung Yusianto menyatakan, pihaknya tidak menerapkan PTM 50% seluruhnya untuk jenjang pendidikan. Jenjang TK/PAUD seluruhnya PTM 50%, sedangkan SD dengan jumlah murid maksimal 120 siswa, atau satu kelas 20 siswa masih PTM 100% dan lebih dari 120 siswa PTM 50%.
“Demikian juga SMP, yang jumlah siswa kurang 150 siswa PTM tetap 100 persen. rombongan belajar bisa 3 kelas. Jumlah siswa di atas 150 diberlakukan PTM 50%,” terangnya.***
Artikel Terkait
Menkes Prediksi Akhir Februari Jadi Puncak Gelombang Omicron
Pasien Positif Covid-19 Varian Omicron Tanpa Gejala Cukup Isolasi Mandiri
Antisipasti Lonjakan Omicron, Kemenag Atur Kegiatan Keagamaan di Rumah Ibadah, Ini Lengkapnya
DKI Jakarta, Banten dan Bali, Tiga Provinsi Kasus Harian Omicron Tertinggi Nasional
Ini Tujuh Poin Penyesuaian PPKM Oleh Pemerintah Untuk Antisipasi Lonjakan Omicron