PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com - Pelaku dan pemerhati budaya serta seniman di Banyumas yang tergabung pada Aliansi Masyarakat Peduli Budaya mengecam peristiwa penendangan dan pembuangan sesajen di lokasi erupsi Semeru Lumajang, Jawa Timur.
Mereka pun menggelar aksi keprihatinan di depan gedung DPRD Banyumas, Rabu, 12 Januari 2022.
Koordinator lapangan, Surya Esa meminta orang yang menendang sesajen itu harus segera menyerahkan diri kepada polisi.
"Kepada orang itu, yang saya tidak tahu namanya, secepatnya menyerahkan diri kepada polisi. Kalau memang dia punya prinsip yang diyakini benar. Ayo buktikan di depan hukum!" tandas Esa.
Baca Juga: Kakak Bunuh Adik Sepupu di Banjarnegara, Polisi Lakukan Tes Kejiwaan Tersangka
Menurut Esa, aksi keprihatinan tersebut, menjadi sarana untuk mengingatkan masyarakat.
Agar kejadian tendang sesajen seperti di Lumajang tidak terjadi di Banyumas.
Sementara itu, Koordinator Aksi, Irawan S mengatakan, pihaknya juga menggelar doa bersama digelar agar kejadian serupa tidak terjadi di Kabupaten Banyumas.
"Ini doa keselamatan, khususnya untuk Banyumas agar tidak terjadi intoleransi, agar tidak terjadi saudara-saudara kita yang anti terhadap leluhur, Nusantara dan kebhinnekaan," ujar Irawan.
Artikel Terkait
Ini Cerita dan Curhat Korban Erupsi Gunung Semeru saat Dikunjungi Presiden Jokowi
Info Erupsi Gunung Semeru, Jumlah Korban Meninggal Dunia 46 jiwa dan 9.118 Mengungsi
Masyarakat Banyumas Kirim Dua Truk Boks Barang untuk Korban Erupsi Semeru
Penendang Sesajen di Lumajang, Wagub Jateng Taj Yasin: Itu Sikap Tidak Menghormati Perbedaan Keyakinan
Pria Penendang Sesajen Diidentifikasi Warga Lombok Timur
Soal Penendangan Sesajen, Aliansi Masyarakat Banyumas Peduli Budaya Sampaikan Lima Sikap