Sidak Sembako Bantuan Sosial, Bupati Temukan Beras Tak Layak Konsumsi di Cilongok

- Selasa, 4 Januari 2022 | 22:48 WIB
 
BANYUMAS suaramerdeka-banyumas.com-Temuan penyaluran bansos sembako komoditi beras di Banyumas kembali terungkap.
 
Kali ini ditemukan Bupati Banyumas Achamd Husein saat melakukan sidak  ke sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dan agen atau e-warung di Kecamatan Cilongok, Selasa 4 Januari 2022. 
 
Sebelumnya Ketua DPRD Banyumas dr Budhi Setiawan juga menemukan kasus serupa di sejumlah lolasi di Kecamatan Patikraja.
 
Bupati melakukan sidak setelah mendapatkan laporan dari sejumlah warga yang mengeluhkan BPNT atau bansos sembako untuk penyaluran rapelan empat bulan , Desember lalu.
 
 
"Beras yang diterima dilaporkan dalam kondisi bau atau tidak enak saat dimasak," kata Bupati.
 
Sidak pertama di agen Fitri Nur Cahyani Desa Pageraji RT 1 RW 10.Di lokasi ini  bupati tidak mendapatkan contoh beras yang didistribusikan.
 
Kemudian berlanjut ke rumah KPM, yakni Nariwen (63), warga RT 1 RW 10 Pageraji. 
 
Menurut Nariwen,  pembagian beras kali ini saat dimasak nasinya pera, meski tidak berbau.
 
 
 Senada disampaikan Daryati (35), warga RT 2 RW 8. Menurutnya, beras bansos yang diterima harus dicampur dengan beras yang baru supaya nasinya lebih enak.
 
"Kalau yang menerima 10 kg sebelumnya berasnya baik, tapi untuk yang menerima banyak ini kurang bagus. Ini harus dicampur dengan beras baru yang saya beli lagi," tuturnya.
 
Dia mengaku, untuk jenis komoditas lain  seperti telur, daging, buah, bawang merah, bawang putih dan lainnya kualitasnya masih baik.
 
 
Sidak dilanjutkan ke agen Alip Saefudin RT1 RW 5 Desa Pernasidi.  Agen ini menceritakan dirinya sudah terlanjur membuat kontrak (perjanjian kerjasama) dengan supliyer, dan sudah melakukan komplain dengan supliyer sehingga kekurangan ia membeli sendiri. 
 
Hal yang sama disampaikan agen Waryanti  Desa Cilongok RT 1/ RW 4.
 
"Kalau ada KPM yang komplain, saya siap mengganti, dan ada beberapa yang minta ganti," jelas Waryanti.
 
 
Keluarga Jumirah-Ali, warga RT 8 RW 4 Desa Cilongok mengaku, menerima beras yang bau. Namun ia tidak berani mengembalikan karena takut tidak menerima lagi.
 
"Saya memasak dengan ditambah dengan daun jeruk biar tidak terlalu bau," kata Jumirah Istri Ali.
 
Dari hasil sidak itu, Bupati Husein menyimpulkan, penyebab penyaluran bansos sembako kali ini tidak layak komsumsi, disebabkan sudah ada kerjasama antara e- warung dengan supliyer.
 
Padahal e-warung sebagai penyalur BPNT-sembako berhak memilih dan membeli kepada pedagang bahan makanan. DI PKS itu, e-warung juga berhak minta ganti atau mengembalikan ke penyalur jika barang yang disuplai tidak sesuai.kualitas dan kuantasnya.
 
 
Faktor lain, lanjut Husein  disebabkan ketidaktahuan KPM, yang dapat mengambil bahan makanan di e-warung, asalkan sesuai dengan patokan harga eceran tertinggi dari Disperindag. 
 
Sehingga mereka bisa memilih bahan makanan, sebab selama ini KPM hanya menerima paket yang telah dibungkus oleh e-warung.
 
“Yang punya hak adalah KPM, jadi kalau KPM nanti misalnya menerima tidak sesuai boleh minta ganti,” kata Bupati Husein.
 
Dari hasil temuan ini, Bupati akan melakukan pertemuan dengan dinas terkait untuk melakukan sosialisasi kepada penyalur BPNT. ***
 
 
 

Editor: Susanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Rumah Warga Karangkemojing Ludes Terbakar

Selasa, 30 Mei 2023 | 15:03 WIB
X