BANJARNEGARA, suaramerdeka-banyumas.com- Sebanyak 17.000 bibit tanaman kopi jenis arabika ditanam PT Indonesia Power di kawasan hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu.
Tanaman tersebut sebagai upaya untuk konservasi air sekaligus mencegah erosi dan longsor di kawasan tangkapan air.
General Manager PT Indonesia Power Mrica PGU PS Kuncoro mengatakan, sesuai program Kementerian BUMN yang kemudian diimplementasikan oleh Dirut PLN dan Dirut PT Indonesia Power, dilakukan penghijauan sebagai upaya konservasi sumber daya air dan konservasi lahan.
“Kami alokasikan di wilayah operasional Mrica PGU secara bertahap,” katanya, saat pencanangan program Hijaunesia Power dan Peresmian Knowledge Center di Desa Pegundungan, Kecamatan Pejawaran.
Dikatakan, sebagai perusahan pembangkit listrik tenaga air, Indonesia Power memiliki kewajiban untuk menjaga kawasan hulu dan hilir. Penghijauan di kawasan hulu ini akan menjaga wilayah tangkapan air sehingga akan menunjang produksi listrik PLTA. Selain itu, upaya ini juga akan memberikan manfaat kepada masyarakat.
Baca Juga: Ini Wujud Benda Misterius yang Jatuh di Atap Rumah Warga Cilacap yang Ternyata Adalah....
“Dengan adanya tanaman, maka saat turun hujan airnya bisa terserap ke tanah dan diikat oleh akar tanaman. Jadi mengurangi erosi dan sedimentasi di sungai dan waduk.
Air yang tersimpan juga menjadi persediaan air tanah bagi masyarakat,” paparnya.
Dipilihnya tanaman kopi, lanjut Kuncoro, karena selain untuk manfaat konservasi juga hasilnya memiliki nilai ekonomi tinggi. Indonesia Power juga ikut mendampingi kelompok petani dalam meningkatkan nilai tambah ekonomi dari komoditas kopi.
“Kami bersama pemerintah daerah mendampingi proses produksi, pascaproduksi hingga pemasaran. Selain dengan pelatihan dan bantuan peralatan, kami juga bantu bawa kopi petani dalam beberapa even pameran,” ujarnya.
Plh Bupati Banjarnegara Syamsudin mengaku sangat bersyukur karena semangat konservasi terus berkembang.
Menurutnya, Desa Pegundungan sudah menjadi model keberhasilan konservasi dengan tanaman kopi.
Komoditas kopi juga berhasil mengangkat perekonomian warga. Dikatakan, tanaman kopi sangat cocok untuk konservasi lahan.
Perakarannya sangat kuat mengikat tanah sehingga bagus untuk di tanam di lereng-lereng yang rawan longsor.
“Dan sekarang, hampir semua lereng-lereng sudah mulai ditanami kopi,” katanya.***
Artikel Terkait
Curah Hujan Tinggi, Ahli Geologi Peringatkan Potensi Longsor di Banjarnegara dan Purbalingga
321 ASN Pemkab Banjarnegara Naik Pangkat
Tanah Longsor Banjarnegara, Bidan Desa Pagentan dan Tiga Warga Lain Tewas Tertimbun
Butuh 6 Jam dan 100 Personel Untuk Evakuasi 4 Korban Tewas Akibat Tanah Longsor Banjarnegara, Ini Kronologinya
Tim Sibat Lawen Edukasi Vaksinasi dan Prokes
Peringati Hari Guru Nasional, Makam Sulistyo Banjir Peziarah
Bantu Jaga Imunitas, Bulog Alokasikan 25 Ton Beras Bervitamin untuk Guru di Banjarnegara