BANJARNEGARA, suaramerdeka-banyumas.com-Satu jam sebelum tanah longsor di sejumlah wilayah termasuk di Dusun Sidakarya, Desa Mlaya, Kecamatan Punggelan yang menewaskan balita, BPBD Banjarnegara baru saja menggelar apel siaga bencana dan Pengurangan risiko bencana (PRB) Kamis 21 Oktober 2021 sore.
Kegiatan apel ini diikuti 125 sukarelawan dari berbagai organisasi.
Kepala BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto mengatakan, apel siaga ini merupakan salah satu mitigasi bencana menjelang puncak musim hujan.
Baca Juga: 'Sahabat Anies' dari Kracak, Banyumas Gelar Doa Bersama untuk Anies Baswedan
Berdasarkan informasi dari BMKG, puncak musim hujan untuk wilayah Banjarnegara akan terjadi pada pertengahan November mendatang.
"Apel siaga ini untuk mempersiapkan sukarelawan mengantisipasi bencana di musim hujan," katannya.
Dikatakan, apel siaga pengurangan risiko bencana diikuti oleh 125 sukarelawan dari berbagai organisasi.
Baca Juga: Agar Tak Ada Kasus Serupa, Dokter Tirta Minta Kasus Rachel Vennya Dituntaskan
Selain apel, sukarelawan juga dibekali teknik penanganan bencana.
"Ada empat klaster yakni dapur umum, komunikasi, evakuasi dan penanganan medis," jelasnya.
Aris menjelaskan, berdasarkan pemetaan yang dilakukan, sekitar 75 persen wilayah Banjarnegara rawan longsor. 40 persen wilayah tersebut berada di wilayah utara, dan 35 persen di wilayah selatan barat.
Baca Juga: Ini Profil Bupati Kuansing Andi Putra yang Kena OTT KPK
Seperti diberitakan sebelumnya tanah longsor menimpa rumah Afiyati hingga membuat adiknya GA 3 tahun meninggal dunia.
Upaya evakuasi dilaksanakan warga dan tim gabungan aparat usai kejadian.
Artikel Terkait
Lokasi Tanah Longsor yang Akibatkan Balita Meninggal Dunia Sulit Diakses
Innalillahi... Balita Meninggal Dunia Usai Rumah Warga Banjarnegara Tertimpa Longsor