SELAMA pandemi Covid-19 dua tahun lebih, Museum Prof Dr R Soegarda Poerbakawatja Purbalingga ditutup.
Praktis tak ada pengunjung yang diperbolehkan mengunjungi tempat ini. Tentunya untuk mencegah terjadinya penularan virus Korona.
Meskipun demikian, pengelola museum ini tidak boleh diam begitu saja.
Pengurus Museum Soegarda menggelar program Museum Keliling sebagai salah satu upaya merawat eksistensi museum di saat pandemi Covid-19.
Pada tahun 2021, program ini kembali digelar dengan konsep pameran koleksi museum dan diskusi bersama para pakar.
"Tahun lalu kami sudah menggelarnya. Tahun ini kami kembali menggelar Museum Keliling. Namun, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purbalingga telah melakukan penyesuaian konsep acara, yakni dengan mengurangi kegiatan hanya menjadi dua titik lokasi, dari semula rencananya ada lima lokasi," kata Wasis Andri Wibowo, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan DAK Nonfisik Museum dan Taman Budaya Tahun 2021, Senin 18 Oktober 2021.
Kemudian, pameran koleksi museum dilaksanakan dengan pembatasan jumlah pengunjung dan menerapkan standar protokol kesehatan ketat.
Baca Juga: Kelabui Lu Guangzu dengan 'Jurus Pukulan Rahasia', Anthony Ginting Menang 3-0
Sedangkan, diskusi dengan para pakar digelar dengan memanfaatkan kanal Youtube “Museum Soegarda”, sehingga tidak mengundang banyak peserta.
“Museum Keliling dibagi dalam dua tema besar yaitu kesenian dan cagar budaya.
Kedua hal ini lekat dengan warisan budaya yang dimiliki oleh museum.
Baca Juga: Kasus Pengeroyokan di Tempat Karaoke, Keluarga Tersangka Lapor Balik ke Polresta Banyumas
Dengan konten yang terarah serta memanfaatkan penggunaan media, program ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat,” kata Wasis.