BEM Unsoed Kecam Aksi 'Smackdown' yang Dilakukan Oknum Polisi di Tangerang

- Rabu, 13 Oktober 2021 | 22:41 WIB
Mahasiswa bernama Garis dari Himpunan Mahasiswa Tangerang pingsan  usai kena banting smackdown oleh personel polisi dalam aksi di depan Kantor Bupati Tangerang 13 Oktober 2021.(SM Banyumas/tangkapan layar video dari akun  @AksiLangsung).
Mahasiswa bernama Garis dari Himpunan Mahasiswa Tangerang pingsan usai kena banting smackdown oleh personel polisi dalam aksi di depan Kantor Bupati Tangerang 13 Oktober 2021.(SM Banyumas/tangkapan layar video dari akun @AksiLangsung).

PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (BEM Unsoed) Purwokerto, mengecam aksi "smackdown" yang dilakukan oknum aparat kepolisian saat menangani pendemo di Pemkab Tangerang.

Video seorang mahasiswa dibanting polisi membanting mahasiswa itu viral di media sosial sejak Rabu, 13 Oktober 2021 sore.

Presiden BEM Unsoed, Fakhrul Firdausi mengatakan, pihaknya mengecam keras tindakan represif aparat kepolisian yang terjadi saat aksi demonstrasi yang bertepatan dengan peringatan HUT Kabupaten Tangerang ke 389.

"Sudah berulangkali menyampaikan, tindakan kekerasan represif, penggunaan kekuatan berlebihan selalu menjadi pola yang digunakan aparat untuk mengamankan aksi demonstrasi. Kami akan buat pernyataan resmi," kata Fakhrul ketika dihubungi Rabu, 13 Oktober 2021 malam.

Baca Juga: Oknum Polisi yang Smackdown Minta Maaf ke Faris Mahasiswa Pendemo di Tangerang

Menurutnya, tindakan tersebut tidak selayaknya terus terulang dalam setiap demonstrasi.

Apalagi Polri sudah berkomitmen bertindak tegas, namun humanis dan mengayomi masyarakat.

Selain itu, Fakhrul juga menyoroti penggunaan kekuatan berlebihan seperti pemakaian water canon dan gas air mata untuk membubarkan aksi demo.

Menurutnya, rekan-rekan mahasiswa di Purwokerto juga pernah mengalami hal tersebut saat menggelar aksi.

Baca Juga: Mirip Adegan Smackdown, Video Polisi Banting Mahasiswa Pendemo di Tangerang Viral di Medsos

"Kedua, kami menuntut Polri untuk melakukan evaluasi, serta berhenti melakukan tindakan kekerasan dan penggunaan kekuatan berlebihan dalam menangani demonstrasi," urainya.

Selanjutnya, Fakhrul juga menuntut pelaku kekerasan terhadap mahasiswa di Tangerang dikenai sanksi yang layak.

Dalam pandangan BEM Unsoed, pola kekerasan tersebut terus terulang.

Baca Juga: Aksi Dibubarkan, Mahasiswa : PPKM Jadi Alasan Pembungkaman Pendapat

Halaman:

Editor: Nugroho Pandhu Sukmono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X