PURWOKERTO, suaramerdeka-banyumas.com-Dampak pandemi Covid-19 di Banyumas di bidang ekonomi tidak hanya berimbas pada penurunan pendapatan masyarakat saja .
Namun ini juga berdampak langsung ke pemerintah daerah, yakni sektor-sektor pendapatan daerah turun.
Penurunan pendapatan itu bisa dilihat dan dirasakan dari kondisi keuangan yang ada di APBD maupun APBN.
Baca Juga: DPR Minta Pembangunan Harus Sejalan Dengan Kerangka SDGs
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Banyumas, Purwadi Santoso mengatakan, khusus untuk pemulihan keuangan daerah, salah satu daya upaya yang tengah dijalankan Pemkab Banyumas untuk memperkuat kembali pendapatan daerah dengan mengoptimalkan atau menggenjot sektor pariwisata.
"Kalau pemulihan pendapatan masyarakat yang ditangani kita, di antaranya dengan menyuntikan dana berbasis APBD dan APBN maupun membuat kebijakan-kebijakan yang mendorong upaya pemulihan perekonomian ini," terangnya, Selasa 21 September 2021.
Dampak terhadap pendapatan daerah, jelas dia, ditandai dengan kondisi keuangan daerah yang
ikut kacau.
Baca Juga: Kue Bulan, Sajian Wajib yang Melambangkan Kebulatan dan Keutuhan
Untuk memulihkan itu, katanya, maka program untuk pemulihan ekonomi masyarakat dan pemerintah daerah dijalankan secara bersamaan.
"Contohnya APBD tahun 2021 ini kondisinya sama seperti APBD tahun 2019 (sebelum ada pandemi). Ibaratnya kalau kita berjalan memakai kaki, tahun ini kita mundur dua langkah.
Maka, harapannya tahun 2022, kondisi APBD seperti tahun 2022 sungguhan, minimal seperti tahun 2021 ini.
Baca Juga: Ada Aturan Ganjil Genap di Kawasan Wisata Baturraden, Cek Tanggal Sebelum Berakhir Pekan
Ditargetkan tahun 2023-2024 kita sudah bisa melompat," katanya menggambarkan.
Untuk mengoptimalkan sektor pariwisata itu, lanjut Purwadi, dengan cara memanfaatkan pinjaman daerah dari program pemulihan ekonomi nasional (PEN).